KENDARI – Menteri pergerakan BEM UMK angkat bicara mengenai meninggalnya salah satu mahasiswa UMK pada hari Jum’at 04 Oktober 2024 di jalan. KS Tubun,Baruga, Kec.Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi tenggara.
Sebelumnya pada hari Jum’at 04 Oktober 2024 seorang warga menemukan mayat yang tergeletak di tepi jalan KS Baruga dalam hutan dengan kondisi yang mengenaskan.
Setelah ditelusuri lebih jauh dan diadakan visum di RS Bhayangkara Kendari. Ditemukan bahwa ada pukulan benda tumpul dibelakang kepala dan di muka korban.
Atas hal tersebut Menteri Pergerakan BEM Universitas Muhammadiyah Kendari mendesak pihak kepolisian harus segera mengungkap kasus meninggalnya salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari tersebut.
“Secara kelembagaan kami mendesak pihak Kepolisian untuk segera mengungkap meninggalnya rekan kami” Terang Ade Andri Prayogi
Selanjutnya, pihaknya juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihak kepolisian Polda Sultra Serta Polresta Kendari harus segera mengambil langkah langkah teknis untuk mengusut meninggalnya mahasiswa universitas Muhammadiyah Kendari tersebut.
“Kami mendesak pihak Kepolisian Polda Sultra dan Polresta Kendari harus segera mengambil langkah langkah strategis dalam pengungkapan kasus ini” Tegas Ade Andri Prayogi
Terakhir, Menteri Pergerakan BEM Universitas Muhammadiyah Kendari, Ade Andri Prayogi mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan salah satu bukti kegagalan polresta Kendari dalam menciptakan keamananan dan ketertiban masyarakat (Kamtimas) di wilayah hukumnya.
“Akhir-Akhir ini memang sering kita menyaksikan peristiwa kriminal di Kota Kendari, dan hampir semua waktu terjadinya itu malam. Inikan bukti bahwa kepolisian gagal menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat di Kota Kendari.” Tutup Ade Andri Prayogi.*